Dahulu para
ilmuwan penemu teknologi dan alat transportasi canggih seperti Wright
bersaudara dengan pesawatnya, Thomas Alfa Edisson dengan bola lampunya, lalu Alexander
Graham Bell dengan teleponnya (terlepas dari serangkaian fakta yang menunjukkan
bahwa si graham bell terang-terangan mencuri ide dari seorang ilmuwan miskin) dan sampai mahasiswa ITB yang sukses menemukan
teknologi perontok padi, mereka semua berangkat dengan semangat yang sama,yakni
''teknologi untuk membuat pekerjaan
manusia menjadi lebih mudah”.
Namun, tampaknya manusia khususnya remaja
sepertinya menyalah-gunakan atau menurut saya kurang memahami tentang fungsi
teknologi dan transportasi yang semakin berkembang ini. Kali ini saya akan
membahas tentang alat transportasi “sepeda motor”.
Anda
mungkin bertanya, Menapa saya tertarik untuk mengangkat topik mengenai sepeda
motor. Saya tertarik karena kita semua tahu bahwa indonesia adalah negara dengan jumlah populasì
sepeda motor terbanyak di kawasan Asia Tenggara, atau mungkin skala nya bisa
lebih luas, karena saya asal asalan. Tapi skala Asia Tenggara itu skala paling
masuk akal bahkan mendekati pasti.
Bahkan, salah
satu musisi yang tidak cukup terkenal yakni Sir Dandy Harrington telah membuat
lagu berjudul “Jakarta motorcity”. Dalam lagu itu mengambarkan bagaimana
realita jalan raya dan fakta bahwa motor hampir di miliki kaum majikan sampai
pembantu lalu bagaimana cara untuk mendapatkan sepeda motor yang begitu mudah. Tetapi
yang unik dalam lagu itu adalah sepotong lirik yang berbunyi, ''suruh bawa
helm, malah pake sorban,” haha. Masalah lirik itu saya serahkan ke kalian
masing-masing untuk
menginterpretasikannya.
Kembali
masalah tentang “ada pemahaman yang salah di benak remaja(tidak semua sih tapi
juga tidak sedikit kok) tentang kebutuhan motor”. Jangan angap remeh salah
pemahaman itu, karena semua itu ternyata berdampak cukup signifikan terhadap
mental dan masa depan remaja itu sendiri serta lingkungan sekitar dan kecerdasan nasional.
Hampir 8
bulan saya bekerja di sebuah pabrik teksil tepat di pinggir jalan penghubung
utama antara jawa tengah dengan jawa timur. Selepas makan saya melanjutkan mengobrol
dengan teman-teman kerja saya yang usianya bahkan lebih tua dari bapak saya. Obrolan
biasanya berkutat tentang masalah tetek bengek bertani, lalu tiba-tiba ada
seorang bapak curhat kalau anaknya menuntut di belikan sepeda motor dengan merk
tertentu dan dia tidak memberi toleransi masalah merk.
Seperti
biasanya, anak labil yang menuntut hal-hal demikian akan mengancam marah, kemudian
tidak mau berangkat sekolah sampai kabur dari rumah.
Contoh dari
masalah keluarga diatas menunjukkan bahwa pemahaman remaja tentang alat
transportasi mulai melenceng,dan saya sendiri juga memahami bahwa hal ini
terjadi pada hampir banyak remaja.
Mereka para
remaja biasanya menuntut merk sepeda motor dengan beberapa tipikal, yakni sebagai
berikut:
1.
Sepeda motor keluaran baru,
2.
Cc nya besar atau di atas rata-rata
kebanyakan motor lainnya,
3.
Modelnya keren, striping oke,
4.
Dan yang terakhir ‘Lagi di ngetrend di kalangan
remaja’.
Alasan
lain yang membuat mereka merengek dan memaksa kehadiran sepeda motor itu
sendiri adalah remaja tersebut tidak cukup dewasa untuk menerima pergaulan yang
ada tanpa memahami kondisi keuangan dan harga sepeda motor itu sendiri. Dan jikalau
semua alasan tersebut salah, biasanya mereka sedang mengusahakan cinta dari
seorang gadis. Para remaja mungkin beranggapan bahwa cinta si gadis cukup jauh
sehingga harus di kejar dengan naik sepeda motor.
Ya..ya..ya,
remaja Indonesia begitulah bunyinya. Saran saya, mari kita melihat lagi lebih
dalam tentang ‘dengan semangat apa teknologi itu di buat’ yaitu untuk
kemudahan. Sedangkan tahap memaksa sendiri sudah tidak memudahkan lagi tapi
menyusahkan. Oke mungkin memudahkan dalam hal mengejar cinta.
Tapi
bagaimana kalau ada sepeda motor keluaran terbaru lagi, dengan striping yang
pasti lebih yahuud, model lebih futuristik dan akan menjadi trend di kalangan
remaja. Kemudian gadis pujaan yang kamu kejar naik motormu memilih turun dari
motor kerenmu dan dia akhirnya memilih untuk memboncengkan cintanya kepada
laki-laki dengan merk sepeda motor yang lebih baru tadi.
Saya kira
itu jadi cerita cinta yang menarik dan tragis di waktu yang bersamaan. Saya
pernah mendapati status teman saya berbunyi, ''cintaku di bawa kabur sepeda motor
keluaran india'' . Dalam hati saya bertanya, Kok bisa di bawa kabur? Kenapa
juga india? Apakah sepeda motor india romantis seperti ‘Shah rukh Kahn’ dan
tampak berwibawa seperti ‘Amita Bachan’ ketika berperan di ‘Mohabatein’? Yang
pasti saya berharap yang bonceng sepeda motor India tadi harus secantik ‘Pretty Shinta’ atau ‘Kharena Kapoor’.
Kembali ke
saran saya, lihatlah realita di jalanan, pertumbuhan jalan sangat lambat dan
dealer-dealer motor resmi sepertinya tidak menunjukkan ada yang krisis. Selain
itu, jalanan mulai macet dan lebih parah lagi banyak juga jalan yang tidak
terurus.
Jadi,kenapa
ngotot dengan tipe motor CC besar? Baru
tancap gas 5 menit saja saya yakin pasti anda akan terburu-buru untuk menginjak
rem. Kalau berkendara dengan pola tersebut akan berdampak pada kalimat ‘boros
bahan bakar’ dan kemudian pihak DPR akan harus melakukan sidang paripurna
terkait tingkah kalian. Tetapi kabar baiknya, para mahasiswa berada di pihak
kalian.
Untuk
contoh kemacetan jalan raya, anda tidak perlu jauh-jauh ke jakarta, Palur
sendiri adalah contoh terdekat dari wilayah kecil di sekitar kota Solo yang
macet total hampir setiap saat. Kemudian di jalan nonongan arah gemblegan dan
solo baru juga merupakan kawasan macet. Saya berani taruhan barang siapa yang
sanggup melintasi daerah itu dengan kecepatan 70 km per jam maka dia pasti akan
lebih hebat dari ‘Simonceli’. Bahkan ‘Rio Haryanto’, pembalap nasional yang
berasal dari kota Solo yang memenangi putaran di sirkuit Abu Dhabi geleng-geleng
kepala di buatnya.
Kemudian
kalian jangan pernah iri dengan tukang sayur keliling, yang selalu keliling
dengan motor kerennya. Asal kalian tahu saja, di rumahnya sana mereka mempunyai
kebun seluas solo paragon mall.
Dan
akhirnya saya mempunyai alasan untuk mengakhiri ini, semua kembali ke pendapat
kalian masing-masing dan yang pasti apapun pendapat kalian, minumnya teh botol
sosro.
Nah, pasti
ada salah dalam tulisan saya tadi atau anda cukup tersinggung, jangan salahkan
saya, salahkan yang di atas, salahkan alien!!