Selasa, 01 Mei 2012

REALITA JALANAN DAN DILEMA CC DIJALANAN



Dahulu para ilmuwan penemu teknologi dan alat transportasi canggih seperti Wright bersaudara dengan pesawatnya, Thomas Alfa Edisson dengan bola lampunya, lalu Alexander Graham Bell dengan teleponnya (terlepas dari serangkaian fakta yang menunjukkan bahwa si graham bell terang-terangan mencuri ide dari seorang ilmuwan miskin)  dan sampai mahasiswa ITB yang sukses menemukan teknologi perontok padi, mereka semua berangkat dengan semangat yang sama,yakni  ''teknologi untuk membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah”.
 Namun, tampaknya manusia khususnya remaja sepertinya menyalah-gunakan atau menurut saya kurang memahami tentang fungsi teknologi dan transportasi yang semakin berkembang ini. Kali ini saya akan membahas tentang alat transportasi “sepeda motor”.
Anda mungkin bertanya, Menapa saya tertarik untuk mengangkat topik mengenai sepeda motor. Saya tertarik karena kita semua tahu bahwa  indonesia adalah negara dengan jumlah populasì sepeda motor terbanyak di kawasan Asia Tenggara, atau mungkin skala nya bisa lebih luas, karena saya asal asalan. Tapi skala Asia Tenggara itu skala paling masuk akal bahkan mendekati pasti.
Bahkan, salah satu musisi yang tidak cukup terkenal yakni Sir Dandy Harrington telah membuat lagu berjudul “Jakarta motorcity”. Dalam lagu itu mengambarkan bagaimana realita jalan raya dan fakta bahwa motor hampir di miliki kaum majikan sampai pembantu lalu bagaimana cara untuk mendapatkan sepeda motor yang begitu mudah. Tetapi yang unik dalam lagu itu adalah sepotong lirik yang berbunyi, ''suruh bawa helm, malah pake sorban,” haha. Masalah lirik itu saya serahkan ke kalian masing-masing  untuk menginterpretasikannya.
Kembali masalah tentang “ada pemahaman yang salah di benak remaja(tidak semua sih tapi juga tidak sedikit kok) tentang kebutuhan motor”. Jangan angap remeh salah pemahaman itu, karena semua itu ternyata berdampak cukup signifikan terhadap mental dan masa depan remaja itu sendiri serta  lingkungan sekitar dan kecerdasan nasional.
Hampir 8 bulan saya bekerja di sebuah pabrik teksil tepat di pinggir jalan penghubung utama antara jawa tengah dengan jawa timur. Selepas makan saya melanjutkan mengobrol dengan teman-teman kerja saya yang usianya bahkan lebih tua dari bapak saya. Obrolan biasanya berkutat tentang masalah tetek bengek bertani, lalu tiba-tiba ada seorang bapak curhat kalau anaknya menuntut di belikan sepeda motor dengan merk tertentu dan dia tidak memberi toleransi masalah merk.
Seperti biasanya, anak labil yang menuntut hal-hal demikian akan mengancam marah, kemudian tidak mau berangkat sekolah sampai kabur dari rumah.
Contoh dari masalah keluarga diatas menunjukkan bahwa pemahaman remaja tentang alat transportasi mulai melenceng,dan saya sendiri juga memahami bahwa hal ini terjadi pada hampir banyak remaja.
Mereka para remaja biasanya menuntut merk sepeda motor dengan beberapa tipikal, yakni sebagai berikut:
1.     Sepeda motor keluaran baru,
2.     Cc nya besar atau di atas rata-rata kebanyakan motor lainnya,
3.      Modelnya keren, striping oke,
4.      Dan yang terakhir ‘Lagi di ngetrend di kalangan remaja’.
Alasan lain yang membuat mereka merengek dan memaksa kehadiran sepeda motor itu sendiri adalah remaja tersebut tidak cukup dewasa untuk menerima pergaulan yang ada tanpa memahami kondisi keuangan dan harga sepeda motor itu sendiri. Dan jikalau semua alasan tersebut salah, biasanya mereka sedang mengusahakan cinta dari seorang gadis. Para remaja mungkin beranggapan bahwa cinta si gadis cukup jauh sehingga harus di kejar dengan naik sepeda motor.
Ya..ya..ya, remaja Indonesia begitulah bunyinya. Saran saya, mari kita melihat lagi lebih dalam tentang ‘dengan semangat apa teknologi itu di buat’ yaitu untuk kemudahan. Sedangkan tahap memaksa sendiri sudah tidak memudahkan lagi tapi menyusahkan. Oke mungkin memudahkan dalam hal mengejar cinta.
Tapi bagaimana kalau ada sepeda motor keluaran terbaru lagi, dengan striping yang pasti lebih yahuud, model lebih futuristik dan akan menjadi trend di kalangan remaja. Kemudian gadis pujaan yang kamu kejar naik motormu memilih turun dari motor kerenmu dan dia akhirnya memilih untuk memboncengkan cintanya kepada laki-laki dengan merk sepeda motor yang lebih baru tadi.
Saya kira itu jadi cerita cinta yang menarik dan tragis di waktu yang bersamaan. Saya pernah mendapati status teman saya berbunyi, ''cintaku di bawa kabur sepeda motor keluaran india'' . Dalam hati saya bertanya, Kok bisa di bawa kabur? Kenapa juga india? Apakah sepeda motor india romantis seperti ‘Shah rukh Kahn’ dan tampak berwibawa seperti ‘Amita Bachan’ ketika berperan di ‘Mohabatein’? Yang pasti saya berharap yang bonceng sepeda motor India tadi harus secantik  ‘Pretty Shinta’ atau ‘Kharena Kapoor’.
Kembali ke saran saya, lihatlah realita di jalanan, pertumbuhan jalan sangat lambat dan dealer-dealer motor resmi sepertinya tidak menunjukkan ada yang krisis. Selain itu, jalanan mulai macet dan lebih parah lagi banyak juga jalan yang tidak terurus.
Jadi,kenapa ngotot dengan tipe motor CC besar?  Baru tancap gas 5 menit saja saya yakin pasti anda akan terburu-buru untuk menginjak rem. Kalau berkendara dengan pola tersebut akan berdampak pada kalimat ‘boros bahan bakar’ dan kemudian pihak DPR akan harus melakukan sidang paripurna terkait tingkah kalian. Tetapi kabar  baiknya, para mahasiswa berada di pihak kalian.
Untuk contoh kemacetan jalan raya, anda tidak perlu jauh-jauh ke jakarta, Palur sendiri adalah contoh terdekat dari wilayah kecil di sekitar kota Solo yang macet total hampir setiap saat. Kemudian di jalan nonongan arah gemblegan dan solo baru juga merupakan kawasan macet. Saya berani taruhan barang siapa yang sanggup melintasi daerah itu dengan kecepatan 70 km per jam maka dia pasti akan lebih hebat dari ‘Simonceli’. Bahkan ‘Rio Haryanto’, pembalap nasional yang berasal dari kota Solo yang memenangi putaran di sirkuit Abu Dhabi geleng-geleng kepala di buatnya.
Kemudian kalian jangan pernah iri dengan tukang sayur keliling, yang selalu keliling dengan motor kerennya. Asal kalian tahu saja, di rumahnya sana mereka mempunyai kebun seluas solo paragon mall.
Dan akhirnya saya mempunyai alasan untuk mengakhiri ini, semua kembali ke pendapat kalian masing-masing dan yang pasti apapun pendapat kalian, minumnya teh botol sosro.
Nah, pasti ada salah dalam tulisan saya tadi atau anda cukup tersinggung, jangan salahkan saya, salahkan yang di atas, salahkan alien!!

0 komentar:

Posting Komentar