sudah menginjak bulan april.. dan itu artinya
ujian nasional semakin dekat.
Praktek-praktek pun juga sudah selesai.. hufft, kangen pake jaslab,
kangen liat preparat, kangen tusuk- menusuk, kangen mencet-mencet fotometer,
kangen mencet-mencet anaknya butara *ahihihi*, kangen pipis di kamar mandi lab,
dan kangen bau urine lab -___- *hoek
Selama berkarir di dunia kesehatan, banyak hal
yang awalnya saya nggak mudeng sekarang jd semakin mubeng. Saya jadi tau, kalo hal
yang kecil bisa menjadi besar jika itu tidak dikontrol. Berkat dianalis, sayajuga
jadi tau kalau capcay nya bu parto itu
capcay terindah dan terenak yang pernah saya makan. Oh iya satu lagi, hanya disekolah ini saya
juga baru melihat adegan dimana urine dipanaskan dan muncrat ke rambut teman
saya wkwkwkwk *bukankelakuansaya*.
Heiihoii dibalik itu semua sebenarnya sekolah
analis telah mengajarkan banyak hal yang baik, misalnya menguthek-uthek tinja/faeces, kan kata rinso,
“berani kotor itu baik” wkwkwk. Tapi jangan jijik, kita pake masker dan
handskon kok :p
Dan hanya di analis, saya pernah kesekolah
nggak mandi. Do you know why? Karena mis komunikasi -____-.Ceritanya gini,
waktu itu saya masih ngekos ditempat bukos saya yg baik hatinya nggak karuan.
Harganya murah meriah dan tempatnya oke, tapi sayang jaraknya jauh sekitar
jarak hati saya dengan hati mantan saya *uhuk curcol. Nah dulu saya pikir
masuknya jam 10, tapi ternyata jam 8. Teman saya sms jam 8 kurang 5 menit ohh
tidak... Karna waktunya mepet, saya Cuma sempat ganti seragam dan langsung
berangkat jalan kaki dari kost’an wkwkwk tapi Lupakan saja itu sudah hampir dua
taun yang lalu.sekarang saya sudah rajin mandi pagi dan sore *insyaAllah amin wkwkwk.
Selama hampir 3 tahun disini saya telah mengalami
suka dan duka. Saya pernah bergabung dengan KOH 6% dan kemudian menjadi anggota
Ba(OH)2, lalu kembali lagi ke KOH *hahaha ra konsisten.
Saya senang menjadi siswi analis kesehatan
nasional. Karena analis, saya jadi sering bangun jam 2 pagi buat ibadah dan
belajar :) *cieehh mendadak alim wkwk. Dan dari sana juga, saya jadi bisa
menghargai waktu, serta menjadi pribadi yang kuat dan tegar.
Do’a saya, semoga analis tetap jaya dan laku
selamanya. Analis itu kayak duren, bayarannya mahal, pelajarannya banyak dan
gronjal kayak kulitnya, tapi kalo kita bisa menikmatinya maka rasanya seperti
daging duren yang lumerrr dimulut.. hahak
0 komentar:
Posting Komentar